Telp/Fax : 0343-421466 sman1kotapasuruan@gmail.com

Dalam upaya untuk membuat bumi menjadi lebih baik serta upaya untuk mencegah bencana iklim, saat ini banyak orang mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup berkelanjutan sendiri bisa diartikan bahwa kita memprioritaskan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan daripada menggunakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui dan menghasilkan energi kotor.


Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku, dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk generasi di masa depan. Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup ramah lingkungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbduristek) Nadiem Makarim telah meluncurkan Kurikulum Merdeka yang memiliki esensi menghasilkan pelajar yang memiliki Profil Pelajar Pancasila, salah satu elemennya adalah mengajarkan pelajar peduli pada lingkungan. Pelajar digerakkan untuk paham pentingnya keberlanjutan bumi yang lebih sehat, mengembangkan kepekaan mereka terhadap kehidupan yang berkelanjutan, mengenal masalah saat ini untuk mencari solusi. Melalui Kurikulum Merdeka pelajar dipicu melihat masalah global, yang selanjutnya diarahkan berkolaborasi menjalankan satu proyek.
Krisis iklim dan lingkungan tidak bisa diselesaikan hanya jika satu individu yang mengambil aksi, melainkan kita yang bergerak bersama sehingga bisa mengubah sistem. Itulah yang menjadikan alasan SMAN 1 Pasuruan dalam pelaksanaan P5 Gaya Hidup Berkelanjutan memilih sub-tema “Kebaikan Untuk Lingkungan”, Kita berharap melalui dunia pendidikan akan mengubah pola pikir masyarakat untuk dapat mengelola sampah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan untuk mengembalikan ekosistem alam untuk terus terawat dan terjaga.
Kita juga amati pertambahan penduduk dan meningkatnya pola konsumsi masyarakat merupakan faktor utama yang menyebabkan laju produksi sampah terus meningkat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 menaksir timbunan sampah di Indonesia sebesar 67,8 juta ton dan di tahun 2021 naik sekitar 1 ton menjadi 68,6 juta ton.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan sifatnya, sampah digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan, daun kering, dan sayuran. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai seperti botol plastik, kaca, kertas bekas, karton, dan kaleng bekas.
Rangkaian kegiatan pada Tema Gaya Hidup berkelanjutan dengan Projek “Kebaikan Untuk Lingkungan” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti , pembuatan berbagai macam teks seperti proposal dan penyusunan laporan melibatkan pelajaran bahasa; pengetahuan tentang komponen-komponen lingkungan hidup dan sifat-sifat materi melalui pelajaran IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.

Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: peserta didik, orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.