SMAN 1 Pasuruan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan kegiatan Pengimbasan Materi Diklat Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Kokurikuler. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 25–26 September 2025, dan diikuti oleh seluruh bapak/ibu guru dengan penuh antusias. Agenda ini menjadi bagian dari komitmen sekolah untuk terus mengembangkan kompetensi tenaga pendidik agar selaras dengan tuntutan era digital sekaligus mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Kegiatan pengimbasan secara resmi dibuka oleh Kepala SMAN 1 Pasuruan, Drs. Gathot Suyono, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa guru merupakan motor utama transformasi pendidikan. Dengan penguasaan strategi pembelajaran yang mendalam serta kemampuan memanfaatkan teknologi, guru diharapkan mampu menghadirkan proses belajar yang inovatif, menyenangkan, dan berpihak pada murid.

Pada sesi pertama, pembahasan mengenai Pembelajaran Mendalam disampaikan oleh tiga narasumber: Agus Hidayat, S.Si., M.Pd., Itsnaini Fahmi Islami Imania, M.Pd., serta Rifa’i, S.Pd. Materi ini menekankan pentingnya pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi siswa, penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), serta pendekatan yang memberi ruang bagi kreativitas dan kolaborasi.

Sesi kedua berfokus pada Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang dipandu oleh Budi Santoso, S.Pd. Peserta mendapatkan pemahaman tentang peran literasi digital dalam membekali siswa dengan keterampilan masa depan. Guru diajak untuk mulai mengenalkan dasar-dasar koding dan kecerdasan artifisial, serta menjadikannya sebagai sarana mendukung pembelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi global

.

Sesi berikutnya adalah materi Kokurikuler yang disampaikan oleh Sutikno Setyo Nugroho, S.Pd. Materi ini menekankan peran penting kegiatan kokurikuler dalam membangun karakter, mengembangkan potensi, serta memperkuat nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan. Kokurikuler juga menjadi wahana strategis dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Sebagai penutup, kegiatan ini juga menghadirkan pengarahan terkait Survey Lingkungan Belajar (Sulingjar) oleh Imam Indra Gunawan, S.Si., M.Pd. Beliau menekankan pentingnya survei ini sebagai instrumen untuk memetakan kondisi nyata ekosistem belajar di sekolah. Hasil survei diharapkan dapat menjadi dasar perencanaan program sekolah yang lebih terarah dan tepat sasaran.

Melalui rangkaian kegiatan yang berlangsung selama dua hari, SMAN 1 Pasuruan semakin mantap melangkah dalam menghadirkan pembelajaran yang mendalam, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan berkarakter melalui penguatan kokurikuler. Semangat kolaborasi seluruh warga sekolah menjadi modal penting untuk melahirkan generasi muda yang unggul, kreatif, berdaya saing global, dan tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.